Selasa, 18 September 2007

Toar Tangkau Investment Fraud

Toar Tangkau, menambah daftar panjang dugan penipuan berkedok bisnis investasi uang dengan bunga yang fantasi melalui KSU Mandiri Sejahtera di Manado.

Pebruari 2007 Polda Metro Jaya telah menyidik modus penipuan semacam itu, yang bernama WBG (PT. Wahana Bersama Globalindo) yang katanya broker dari Dressel Investment Ltd, USA. WBG kasus yang terbesar, berdiri sejak 1997 di Jakarta, mempunyai member 10.000 nasabah, dengan jumlah uang yang telah di investasikan sebesar Rp.3.5 Trilliun (USD 385.000.000). Ini adalah perusahaan penipuan investasi terbesar di Indonesia yang pernah ada. (Kompas Jumat 07/09/2007, Hal 28). Yang berakhir dengan larinya pemilik perusahaan bodong itu.

Selain banyaknya perusahaan seperti di Jakarta yang kabur (Sebut saja Gama, 88, Lexindo, dsbnya) baru-baru ini perusahaan penipuan yang juga kelihatan bonafid baru disidik POLDA METRO JAYA adalah Kharisma yang berkantor di Plaza Lippo di Jl. Jend Sudirman Jakarta. Juga, pemilik melarikan diri dengan menggondol milyaran uang nasabah.

Seperti juga Toar Tangkau dengan Mandiri Sejahteranya, baik WBG, Kharisma, tidak pernah mengelola uang-uang itu dipasar modal, pasar uang, ataupun bentuk bisnis apapun. Kalau katanya mereka seperti WBG yang adalah agen Dressel, ataupun Toar Tangkau Mandiri Sejahtera dengan MIG Swiss, semuanya itu hanyalah kedok saja. Sebab baik Dressel maupun MIG hanyalah online business money game belaka. Ini internet tipuan aja.

Toar Tangkau, seperti WBG dan Kharisma yang besar diatas, suatu saat akan tidak mampu mengembalikan uang nasabahnya. Sebab uang yang diputar itu hanyalah uang dari nasabah yang baru menyimpan. Bunga tinggi yang dibayarkan itu, diambil dari setoran dana segar para nasabah itu sendiri. Jadi uang sebenarnya tidak bertambah, tapi semakin lost. Jadi nasabah yang terakhir, pasti uangnya tidak bakal kembali.

Toar Tangkau dengan KSU Mandiri Sejahtera akan mengalami nasib yang sama.
Apalagi Toar Tangkau aktif pada organisasi politik praktis yang banyak memerlukan dana, juga akan mengurangi kepercayaan nasabah baru.

Seperti kasus-kasus yang sudah terjadi, para pemilik akhir kabur, maka kasus penculikan Toar Tangkau, sesuai dengan apa yang dikemukakan POLDA SULUT adalah rekayasa, artinya Toar Tangkau yang merekayasa penculikan dirinya sendiri. Dapatlah dikaitkan dengan dugaan usaha "melarikan diri" melalui cara penculikan, supaya ia dapat muncul kembali dalam perannya sebagai politikus muda.